Jumat, 26 Agustus 2011

Tawakal Menghadapi Masa Depan

Bismillahirahmanirahim
Assalamu’alaikum wr wb.

Innalhamdalillah nahmdahuhu wanasta’iinuhu wanastaghfiruhu wana’ududzubillahi minsyuruuri anfusina wamin sayyiaati a’malina. Asyhadu anlaa ilaha illallah wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna muhhammadan ‘abduhu warasuuluh. Allahumma sholli wasalli wabarik ‘ala syayyidina muhammadin wa’ala aalihi wasohbihi aimatil ‘ilmi walhuda, amma ba’du

Hadirin jamaah shalat isya, taraweh dan insya Allah shalat witir yang dimuliakan oleh Allah

Pada kesempatan yang mulia ini, mari kita tak bosan-bosannya memanjatkan puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, atas berkat rahmat dan karunia-NYA hingga detik ini kita masih diberi waktu dan umur sehingga kita dapat terus berjuang mengejar segala apa yang kita cita-citakan dan impikan
Shalawat serta rakhmat salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi agung Muhammad SAW, kepada para keluarganya, para sahabatnya, tabiit tabiin dan pengikut-pengikut beliau sampai di akhir zaman.
Hadirin dan hadirat yang berbahagia
Ke dalam hati kita Selalu ada bisikan-bisikan, baik itu bisikan yang menjanjikan kebenaran maupun  bisikan yang menjanjikan kebaikan dan kebenaran.

Salah satu bisikan pada diri kita yang menakut-nakuti kita adalah bisikan-bisikan  pada hati kita tentang ketakutan akan kefakiran dan kemiskinan. Allah SWT berfirman dalam al quran surat al baqoroh ayat 268 :  
Asyaitonu ya’idukumul fakro waya’murukum bilfakhsyaai
Artinya : Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir).

Pada diri kita akan muncul pertanyaan-pertanyaan seperti
-         Bagaimana kehidupan saya di esok hari ?
-         Bagaimana bila setelah lulus aku tidak dapat kerja?
-         Bagaimana jika aku sakit, sedangkan aku tidak punya uang untuk berobat?
-         Bagaimana kalau nanti aku tua kemudian lemah dan tidak mampu bekerja.

Ketika muda, kita selalu dibayangi dengan kemiskinan di waktu dewasa. Ketika dewasa, kita terus dibayangi kesengsaraan di waktu tua. Dan ketika tua masih juga dirisaukan oleh pikiran bagaimana dengan nasib anak cucu  saya nanti ?
Saat sebelum bekerja, kita takut dengan nasib kita ke depan. Dan sesudah dapat kerja, kita pun terus was-was kalau-kalu kena PHK. Begitulah bermacam bentuk kecemasan dan kekhawatiran menghadapi masa depan terus menggelayuti pikiran kita.

Hadirin hadirat yang dimuliakan Alaah SWT

Pertanyaan-pertanyaan seperti bagaimana nanti, seandainya begini atau begitu, jikalau nanti…? Sesungguhnya adalah pekerjaan syaithan agar kita menjadi resah, gelisah, sedih, takut dan cemas, yang pada gilirannya tujuan yang diinginkan syaithan adalah supaya hati kita terpaut pada dunia, bergantung pada materi dan ujungnya kita rela menghalalkan segala cara untuk menggapai apa saja yang kita inginkan..

Bukankah karena alasan takut lapar, saudara kita bersedia melai dari membunuh hanya karena persoalan uang seratus rupiah sampai dengan berani memalsu kuitansi atau menerima komisi tak sah jutaan rupiah. Bukankah karena rasa takut akan kehilangan jabatan, membuat sebagian saudara kita pergi ke “orang pintar “ agar bertahan pada posisinya atau supaya malah meningkat ke “kursi yang lebih empuk. Bukankah karena takut akan kehabisan harta, sebagian kita jadi enggan mengeluarkan zakat dan sedekah.

Mereka itu sebenarnya adalah korban pemiskinan yang dibuat oleh syaitan. Syaitan telah berhasil mengelabui mereka dengan menghunjamkan rasa takut dan khawatir di pikiran mereka, sehingga  mereka selalu merasa cemas dan takut dengan masa depan  yang hendak dilaluinya. Mereka takut miskin, takut sengsara dan takut hidup menderita.

Hadirin hadirat rahimakumullah

Sesungguhnya rasa takut dan khawatir itu disebabkan oleh minimnya rasa tawakal kita kepada Allah. Kita itu lebih sering bergantung pada usaha, harta dan kekuatan kita. Jika saja kita bergantyung pada Allah dan memasrahkan segala urusan kepada NYA, tentu kita tidak perlu khawatir dan takut.

Bukankah kita semua tahu bahwa masa depan yang akan kita lalui itu masih ghaib.? Betapapun kita mencemaskan dan takut akan hari esok, toh yang akan terjadi pasti akan kejadian. Yang telah ditetapkan  Allah sejak zaman azali pasti akan terlaksana baik itu takdir yang baik atau takdir yang buruk. Lalu buat apa kita susah dan gelisah?

Hadirin dan hadirat yang dirahmati Allah

Sikap yang terbaik dalam menghadapi masa depan adalah menyerahkan semuanya pada kehendak dan kebijaksanaan ALLAH, terbaik sangka terhadap NYA sambil terus menyempurnakan usaha dan ikhtiar..

Dalam artian kita selalu berusaha mengaitkan dan menggantungkan hati kita kepada Allah, Kita percayakan seluruh masa depan yang akan terjadi pada kehendak dan kebijaksanaan Allah. Kita percaya sepenuhnya bahwa Allah akan memberikan yang terbaik untuk kita. Dengan demikian, terciptalah dalam bathin kita jiwa yang tenang, hati yang ridha dan ikhlas menghadapi setiap kejadian dan kemungkinan.

Dan disisi lain, kita pun harus terus berikhtiar menciptakan takdir yang baik untuk masa depan diri kita. Karena sesungguhnya berikhtiar untuk menarik kemanfaatan atau menghindari kemadharatan, dan juga berdoa adalah sesuatu yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan seorang mukmin yang bertawakal kepada Allah. Itu karena takdir Allah yang akan terjadi masih samar dan kita belum mengetahui ketentuan apa yang bakal menimpa diri kita.

Allah berfirman dalam Quran surat Lukman ayat 34 yang artinya :
“dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorangpun  yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati.”

Rasulullah SAW telah memerintahkan berkaitan dengan tawakal 
“ikatlah dahulu, baru kamu bertawakal kepada Allah”

Sabda Rasulullah SAW tersebut mengandung maksud agar kita berusaha terlebih dahulu sebelum menyerahkan semua hasilnya kepada Allah. Usaha adalah kewajiban seorang hamba, sedangkan ketentuan dan ijabah adalah hak mutlak Allah.

Hadirin dan Hadirat Rahimakumullah

Jangan sampai tawakal kita ditujukan kepada selain Allah, karena setiap orang yang bertawakal kepada dunia, maka Allah menyerahkan urusannya kepada dunia yang menjadi sandarannya. Orang yang tawakal kepada harta, maka harta itu akan memperbudak dan membinasakannya. Orang yang menyerahkan urusannya pada pekerjaan, maka pekerjaan itu akan menyengsarakannya, demikian juga jabatan. Segala sesuatu yang disandari selain Allah, maka sesuatu itu akan menyengsarakan karena kefanaannya. Tapi jika kita bertawakal kepada Allah yang maha abadi dan Maha Kuasa, maka Dia lah yang akan melindungi dan mencukupi. Firman Allah dalam Quran surat At Thalaaq ayat 3 :
Wamayatawakkal ‘alallahi fahuwa khasybuh…

Artinya : barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan keperluannya.

Hadirin Hadirat yang dirahmati Allah SWT.
Akhirnya mari kita  berusaha membuang berbagai khayalan, imaginasi dan berbagai bayangan masa depan dengan jalan bertawakal kepada Allah.
Mari kita berupaya menjauhkan bermacam ketakutan, was-was, kecemasan dan kekhawatiran masa depan dengan cara berserah diri kepada Allah yang sebenar-benarnya.
-         Jangan larut dalam khayalan dan jangan pernah menerawang ke alam imajinasi.
-         Hadapi kehidupan ini apa adanya
-         Kendalikan jiwa kita untuk dapat menerima dan menikmati apa yang ada
-         Syukuri apapun yang kita punya (surat Ibrahim ayat 7)
-         Anggap saja diri kita tidak akan hidup kecuali sehari saja, sehingga mengapa kita harus bersedih dan marah pada hari ini.

Jangan mengingat-ingat masa lalu dan jangan pula waswas dengan masa depan yang akan datang. Kita harus membatasi angan-angan kita dan tidak larut dalam kecemasan-kecemasan di luar hari ini

Semoga kita bisa menjadi orang-orang yang bertawakal kepada Allah SWT
READ MORE - Tawakal Menghadapi Masa Depan

Jumat, 12 Agustus 2011

Man Jadda Wa jada

Bismillahirahmanirahim
Assalamu’alaikum wr. Wb

Alhamdulillahirabbil’alamin nahmaduhu nasta’inuhu ‘ala umuridunya waddin, washalatu wasalamu ‘ala asyrofi anbiya i walmursalin sayyidina muhammadin khatamin nabiyina wa’ala alihi wa shahbihi ajmain…ama ba’du

Hadirin jamaah shalat isya, taraweh dan insya Allah shalat witir yang dimuliakan oleh Allah

Pada kesempatan yang mulia ini, mari kita tak bosan-bosannya memanjatkan puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, atas berkat rahmat dan karunia-NYA hingga detik ini kita masih diberi waktu dan umur sehingga kita dapat terus berjuang mengejar segala apa yang kita cita-citakan dan impikan
Shalawat serta rakhmat salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi agung Muhammad SAW, kepada para keluarganya, para sahabatnya, tabiit tabiin dan pengikut-pengikut beliau sampai di akhir zaman.
Hadirin dan hadirat yang berbahagia
Sesungguhnya jika kita semua merenungi seluruh jalan hidup kita di dunia ini, niscaya akan kita dapati bahwasanya segala sesuatu di alam ini tidaklah akan bisa dicapai ataupun didapat dengan mudah. Kita tidaklah akan bisa hidup seakan menunggu harta karun yang jatuh dari langit yang tentunya sebagai manusia yang normal perumpamaan itu secara logika ntidak dapat dibenarkan.
Semua yang kita harapkan, segala yang kita inginkan dan kita cita-citakan mustahil bisa didapatkan hanya dengan menunggu tanpa berusaha. Usaha merupakan suatu perantara dan konsekuaensi dari suatu niat ataupun keinginan yang menggebu demi menggapai harapan, cita-cita maupun impian tertentu.
Berusaha adalah sudah menjadi ketentuan Allah SWT yang dengannya manusia dapat berkembang mencapai puncak dimana manusia bisa menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi diri mereka. Allah berfirman dalam surat Ar-Ra’d ayat 11 :
Innallaha laa yugayyaru maa biqaumin hatta yugayyaru maa bi anfusihim”
Artinya : Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
Hadirin dan hadirat yang berbahagia
Pepatah Arab yang sangat populer mengatakan. “Manjadda wajada”, Barangsiapa bersungguh-sungguh pasti ia mendapatkan.  Pepatah tersebut mengandung makna bahwa orang yang tidak bersungguh-sungguh dalam berusaha, tidak akan pernah mendapatkan apa-apa.
Jika kita ingin sekali usaha yang kita jalankan lancar, maka kita harus berusaha misalnya dengan berkonsultasi dan belajar kepada orang yang menurut kita ahli di bidang tersebut, atau kepada rekan, tetangga, bukan hanya menunggu orang lain untuk memberi tahu atau mengajari.
Sering kita dapati orang-orang yang berkata bahwa mereka belum bisa ini ataupun tidak bisa mencapai itu. Dan dia hanya mengatakan hanya bisa begini saja, tidak bisa lebih dari itu. Ini adalah potret orang-orang yang pesimis yang sifatnya harus kita jauhkan dari kehidupan kita.
Kalau kita sadar dengan kekurangan kita, maka sikap yang tepat adalah berusaha untuk meningkatkan kemampuan diri secara bertahap. Kita tahu, tidak ada bayi yang baru lahir bisa naik sepeda, semuanya butuh berproses. Maka, tidak ada alasan bagi kita untuk mengucapkan kata-kata pesimis..selama kita masih bernafas itulah kesempatan kita untk berbuat.
Muslimin muslimat rahimakumullah
Sejarah telah membuktikan, hanya orang-orang yang punya kesungguhan, semangat juang yang tinggi  serta pantang menyerah yang akan menuai kesuksesan dalam segala hal.
Semakin besar kesuksesan itu didapat, semakin besar rintangan yang awalnya harus dihadapi. Orang-orang sukses di dunia ini selalu lahir dari pribadi-pribadi tangguh, jiwa-jiwa yang tak kenal putus asa, selalu bersungguh-sungguh dalam segala hal disertai untaian doa kepada Yang Maha Kuasa.
Kesungguhan dan kegigihan dalam mencapai apa yang dicita-citakan merupakan ciri dan karakter orang-orang yang beriman Kepada Allah. Allah berfirman dalam surat al-insyirah ayat 7 :
Faidza faraghta fangshob :”maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan) maka kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.
Rasullullah SAW juga bersabda :
-         Mukmin yang kuat lebih bagus dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah, namun pada masing-masing ada kebaikannya. Bersemangatlah kamu mencapai sesuatu yang bermanfaat bagi kamu, mohon lah pertolongan kepada Allah dan janganlah kamu merasa tak berdaya (HR. Muslim)
Hadirin hadirat yang dimuliakan Allah SWT
Namun dalam usaha juga yang sudah mati-matian berusaha tapi merasa tetap menemui kegagalan. Nah tentang hal ini, boleh jadi usaha dan kesungguhan orang tersebut masih kurang atau memang Allah SWT telah mentakdirkan baginya untuk menggapai keinginannya kelak dan bukan sekarang. Allah SWT berfirman dalam surat An-Najm 39-40 yang artinya : Bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. Dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya.)
Bagi seorang mukmin sejati, tidak ada kata kecewa, menyerah apalagi putus asa. Karena apa pun yang telah ia usahakan dan upayakan akan menjadi amal kebaikan yang pahalanya tersimpan baik di sisi Allah. Jika seorang mukmin mengalami kegagalan, maka ia akan sanggup ridha, ikhlas, tetap berprasangka baik dan berpikir positif. Hatinya ia gantungkan kepada Allah, sedangkan tubuhnya ia gunakan untuk berikhtiar dan usaha. Dalam hatinya ia memiliki keyakinan yang penuh bahwa kegagalan yang dialaminya saat ini hanyalah bagian kecil dari kesuksesan besar yang akan dicapainya di masa mendatang. Sebagaimana Allah telah berfirman dalam al-isyiroh ayat 5 – 6 :
Fainnama ‘al ‘usri yusron innama ‘al yusri yusro
Karena sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.
Maknanya bahwa dalam satu kesulitan itu terdapat banyak jalan keluar dan kemudahan. Sehingga satu kesulitan tidak akan mampu mengalahkan banyak kemudahan.
Kaum muslimin dan muslimat yang dimuliakan Allah SWT
Akhirnya, setiap kesuksesan, keberhasilan, keberuntungan, kebaikan dan pahala itu hanyalah milik orang-orang yang mau bekerja, berkarya dan beramal kebajikan dengan bersungguh-sungguh meningkatkan produktivitas dalam waktu 24 jam sehari untuk berkarya, dimana karya-karya kita akan bermanfaat untuk orang banyak.
Ingat…hidup di dunia ini Cuma sekali dan tidak akan terulang lagi, kartena itu, kita harus berusaha dan berjuang sekuat tenaga untuk mengisi kehidupan ini dengan karya-karya terbaik kita. Jangan sampai setelah kita mati nanti, kita tidak memiliki warisan apapun terutama warisan amal….
Rasullulloh telah mengajarkan ajaran yang layak kita jadikan sebagai prinsip hidup kita :
Barang siapa yang keadaannya hari ini lebih baik dari hari kemarin, dia adalah orang-orang yang beruntung. Barangsiapa yang keadaan hari ini seperti hari kemarin, dia adalah orang yang rugi. Dan barangsiapa yang keadaan hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka dia adalah orang yang celaka…
Semoga bermanfaat
Billahi taufik wal hidayah Wassalamu’alaikum wr. wb
READ MORE - Man Jadda Wa jada

Minggu, 07 Agustus 2011

Waktu Dunia dan Waktu Akhirat

Bismillahirahmanirahim
Assalamu’alaikum wr. Wb

Alhamdulillahirabbil’alamin wabihi nasta’inuhu ‘ala umuridunya waddin, washalatu wasalamu ‘ala asyrofi anbiya I walmursalin sayyidina muhammadin khatamin nabiyina wa’ala alihi wa shahbihi ajmain…ama ba’du

Hadirin jamaah shalat isya, taraweh dan insya Allah shalat witir yang dimuliakan oleh Allah

Pernahkan kita merasa bahwa waktu sangat cepat berlalu…baru kemarin kita merasa bahwa kita melewati hari minggu, kok ini sudah hari rabu lagi, baru kemarin kita mulai puasa, ini sudah 3 hari puasa….beberapa hari lagi  malah sudah lebaran…..ada yang tau berapa hari lagi?…
Coba saja…terutama bagi yang mengisi bulan ramadhan ini dengan ibadah, Insya Allah waktu tidak akan terasa, malah kita akan merasa belum melakukan apa-apa kok ramadhan sudah meninggalkan kita..

Hadirin jamaah shalat isya, taraweh dan insya Allah shalat witir yang dimuliakan oleh Allah..

Kenapa kita merasa waktu itu sangat singkat ? karena memang waktu di dunia itu sangat singkat. Allah SWT berfirman dalam quran surat al mu’minun ayat 112 – 114 yang artinya wallahu alam :
Allah bertanya: “Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?” Mereka menjawab: “Kami tinggal sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung.” Allah berfirman: “Kamu tidak tinggal melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui.”

Dalam adat jawa juga, orangtua kita sering menyampaikan kalo waktu di dunia ini hanya mampir ngombe…. Ngombenya juga mungkin hanya seteguk sehingga coba bayangkan betapa sebentarnya waktu kita di dunia..

Hadirin jamaah shalat isya, taraweh dan insya Allah shalat witir yang dimuliakan oleh Allah..

Nah, sekarang coba kita pikir, bagaimana dengan waktu di akhirat ?


Perbedaan waktu dunia dan waktu akhirat itu sangat jauh. Dalam al-quran surat as sajadah ayat 5  :
“(Dia mengatur urusan dari langit ke bumi, kemudian (urusan) itu naik kepada-Nya dalam satu hari yang kadarnya (lamanya) adalah seribu tahun menurut perhitunganmu
Jadi dalam ayat ini disampaikan  bahwa perbandingan waktu dunia dengan waktu akhirat itu satu hari di dunia sama dengan 1000 tahun di akhirat… Subhanallah… kalau kita bayangkan  pastinya di luar nalar kita….berapa puluh tahun saja terasa lama apalagi seribu tahun ???? apalagi kalo lagi lagi kredit?....cicilan 100 tahun tanpa bunga…

Hadirin yang dimuliakan oleh Allah..
Sekarang coba kita ilustrasikan menghitung waktu hidup kita…
Bapak-bapak atau ibu-ibu mau hidup berapa lama? Tapi ini tentunya hanya ilustrasi karna hidup dan mati itu sudah ditentukan..tapi boleh kita sekedar menghitung untuk membuat harapan tentang usia kita
Coba kita ambil nilai rata-rata saja bahwa manusia di zaman ini hidup sampai umur 60-an tahun. Atau kita ambil contoh dari Rasulullah Saw yang hidup sampai usia 63 tahun. Maka mari kita hitung, 63 tahun…

63 tahun hidup kita di dunia jika kita konversikan ke waktu akhirat hanya bernilai:
= 63 tahun dunia x 1 hari akhirat/ 1.000 tahun dunia
= 0,063 hari akhirat x 24 jam
± 1,5 jam
Na’uudzubillah….ternyata dunia yang sering kita agung-agungkan ini hanya bernilai 1,5 jam di akhirat.

Di dalam jangka waktu 63 tahun itu lah kita akan terlarut dengan hiruk-pikuknya dunia. Hidup, Sekolah/Kuliah, bekerja, beribadah, dan semuanya ada di dalamnya. Dalam 63 tahun itu jugalah kita beristirahat dan tidur dan kadang terbaring sakit. Kalau istirahat per hari mencapai 8 jam (sepertiga dari waktu sehari, 24 jam), berarti selama 63 tahun hidup sekitar 21 tahunnya kita tidur dan istirahat. … ..jadi kalo dikurangi waktu tidur, hidup kita ini hanya 42 tahun atau  satu jam saja…
Tidak semua orang yang memanfaatkan 63 tahun itu dengan baik. Sebagiannya orang memilih untuk berbuat maksiat, dan sebagiannya memilih untuk menikmati hidup dengan mengabaikan bahwa mereka hidup di dunia untuk beribadah.
Dunia yang kita sering terlena dengannya, dunia yang kita berusaha mati-matian untuknya ternyata hanya sekejap saja. Dunia yang tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan akhirat yang kekal selamanya. Bayangkan, satu sampai satu setengah jam dibandingkan dengan keabadian. Satu setengah jam yang nyaris bisa diabaikan untuk beribadah kepada Alloh Tabarokata’ala.
Sekedar untuk pengingat saja, mari kita bandingkan mana yang lebih mudah, memanfaatkan waktu untuk urusan dunia atau untuk urusan akhirat :
1.    Mana yang lebih berat, sembahyang Subuh dua rakaat selama 20 menit -30 minit, dengan kerja 8 jam satu hari? Karena urusan dunia atau mencari uang, adakalanya bekerja sangat keras tidak jemu-jemu bekerja satu hari 8 jam namun tidak sanggup sembahyang Subuh sekadar 20-30 menit
2.    Mana yang lebih berat menolong kawan karena Allah Taala mungkin sekadar satu dua jam dibandingkan dengan jalan-jalan berjam-jam
3.    Mana yang lebih ringan pergi sholat berjemaah yang tidak memakan waktu yang panjang  dan tidak juga terlalu jauh dan tidak meletihkan,  dibandingkan hendak berekreasi dan membuang-buang waktu di tempat yang jauh mungkin di hutan, di tepi laut, disungai,  dan banyak membuang uang, waktu dan akan berhadapan dengan keletihan. Namun orang tidak sanggup pergi sembahyang jemaah tapi sanggup pergi berekreasi.
4.    Mana yang lebih berat, menonton film atau membaca buku novel dengan berzikir atau membaca Al Quran sekadar 30 menit.

Makanya mari kita manfaatkan waktu kita sebaik-baiknya agar waktu kita beribadah di dunia ini mendapatkan balasan yang setimpal di akhirat kelak
Bismillahirahman nirahim
Wal ashri, innal insana lafi husrin illa..illaladina amanu waamilushalihatti watawa saubilhaqqi watawa shaubishab…
Demi masa, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat-menasehati supaya menetapi kesabaran
Wassalamu’alaikum wr. wb
READ MORE - Waktu Dunia dan Waktu Akhirat

Selasa, 05 Juli 2011

Teknologi Pengemasan Gondorukem Dalam Rangka Meningkatkan Penjualan dan Menambah Penghasilan

I.      Pendahuluan
Hutan merupakan sumber kekayaan alam yang dapat diperbaharui dan memiliki fungsi produksi yang bermanfaat bagi kehidupan manusia baik yang berasal dari kayu dan non kayu. Produksi hutan yang berupa non kayu tersebut salah satunya berasal dari Pinus merkusii Jungh et de Vriese yang pada akhir daur hidupnya dapat disadap untuk menghasilkan getah yang akan diolah pada suatu industri hulu yaitu pabrik pengolahan getah pinus dan menghasilkan produk industri non kayu berupa gondorukem.

Produk gondorukem digunakan sebagai bahan baku yang penting bagi industri batik, kulit, sabun cuci, cat, isolator, kosmetik, kertas, vernis, ramuan semir sepatu, pelarut bahan organik, dan bahan pembuatan kamper sintesis.

Salah satu Badan Usaha Milik Negara yang melakukan pengolahan getah pinus adalah Perum Perhutani. Perum Perhutani memiliki pabrik-pabrik pengolah getah pinus baik di Jawa barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Produk gondorukem yang dihasilkan oleh Perum Perhutani  ditujukan untuk kebutuhan dalam negeri dan ekspor. Negara tujuan ekspor  untuk produk gondorukem adalah ke Bangladesh, Korea, Jepang, Karaci, Litagong, Cina, Taiwan, Pakistan, Perancis, Rotherdam, Polandia, Hanburg dan Laspysia.

Penghasilan Perum Perhutani Unit I dari hasil ekspor gondorukem pada tahun 2008 mencapai lebih dari Rp 200 Milyar bahkan untuk seluruh Perhutani penghasilan ekspor dari produk gondoruken mencapai lebih dari Rp 500 Milyar. Hal ini menunjukkan bahwa produk gondorukem sebagai hasil hutan bukan kayu produk yang dapat dijadikan tumpuan bagi Perum Perhutani.

Namun karena produk gondorukem lebih banyak ditujukan untuk ekspor, maka perlu diperhatikan teknologi pengangkutan dan pengirimannya. Dalam pengiriman, harus dilakukan pengemasan yang memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dengan maksud untuk menghindari terjadinya kerusakan mutu produk dalam pengiriman atau selama penyimpanan. Selain itu dalam pengemasan gondorukem untuk keperluan ekspor juga perlu dipertimbangkan ukuran kemasan yang dapat dimuat oleh container sehingga penempatannya dapat diatur sedemikian rupa agar pengangkutan bisa lebih optimal.

II.    Gondorukem
Gondorukem merupakan produk olahan dari getah pohon pinus (famili Pinaceae) yang saat ini merupakan komoditi andalan non migas yang bukan berasal dari kayu atau rotan (Susilowati, 2001 dalam Prawira, 2008). Jenis pohon pinus yang sering disadap adalah sebagai berikut :
-      Amerika       : Pinus palustris dan Pinus caribaeae
-      Perancis       : Pinus pinaster dan Pinus maritime
-      Spanyol       : Pinus pinaster
-      Austria         : Pinus laricio dan Pinus sylvestris
-      Portugis       : Pinus pinaster dan Pinus pinea
-      Rusia           : Pinus sylvestris
-      Indonesia     : Pinus merkusii

Menurut Badan Standardisasi Nasional (Anonim, 2001), gondorukem (Colophony) adalah padatan hasil penyulingan getah pohon pinus (Pinus merkusii). Nama lain gondorukem, antara lain gum rosin, pine resin, resin, siongka, kucing, dan sebagainya. Daerah penghasilnya tersebar luas di daerah pegunungan di Indonesia terutama di Jawa, Sumatera, Sulawesi, dan Bali (Suryamiharja dan Buharman, 1986 dalam Prawira. 2001).

Gondorukem yang dihasilkan di Indonesia diklasifikasikan menjadi beberapa mutu yang ditentukan oleh Badan Standardisasi Nasional. Klasifikasi mutu dalam standar penggolongan gondorukem harus memenuhi syarat mutu dan syarat khusus yang telah ditetapkan. Mutu gondorukem yang dihasilkan dari pengolahan getah pinus dapat diklasifikasikan menurut warna, titik lunak, kadar kotoran, kadar abu, dan komponen menguap.

Klasifikasi Mutu gondorukem menurut Badan Standardisasi Nasional adalah :
Tabel 1  Klasifikasi mutu gondorukem
No.
Klasifikasi mutu
Tanda mutu
Dokumen
Kemasan
1.
Utama  (U)
X
X
2.
Pertama  (P)
WW
WW
3.
Kedua  (D)
WG
WG
4.
Ketiga  (T)
N
N

Berdasarkan tabel 1 tersebut dapat diketahui mutu gondorukem dapat diklasifikasikan menjadi 4 macam oleh Badan Standardisasi Nasional, yaitu mutu utama (X), mutu pertama (WW), mutu kedua (WG), dan mutu ketiga (N). Masing-masing mutu tersebut mempunyai persyaratan umum dan persyaratan khusus seperti tersaji selengkapnya pada Tabel 2 dan tabel 3.
Tabel 2  Persyaratan umum gondorukem
No.
Jenis uji
Persyaratan
1.
Bilangan asam
160 – 190
2.
Bilangan penyabunan
170 – 220
3.
Bilangan iod
5 - 25

Tabel 3  Persyaratan khusus mutu gondorukem
No
Jenis uji
Satuan
Persyaratan mutu
U
P
D
T
1.
Warna metode Lovibond Comparator

X
WW
WG
N
2.
Titik lunak
°C
> 78
> 78
> 76
> 74
3.
Kadar kotoran
%
< 0,02
< 0,05
< 0,07
< 0,10
4.
Kadar abu
%
< 0,01
< 0,04
< 0,05
< 0,08
5.
Komponen menguap
%
< 2
< 2
< 2,5
< 3

Mutu gondorukem ditentukan dari hasil pengujian warna gondorukem. Warna gondorukem ialah warna yang ditetapkan dibandingkan dengan warna standar Lovibond yang terdiri atas 15 warna (XC, XB, XA, X, WW, WG, N, M, K, I, H, G, F, E, dan D) (Badan Standardisasi Nasional,2001).
Kelas yang paling gelap yaitu kelas D digunakan untuk pembuatan minyak rosin, juga digunakan dalam industri linoleum dan vernis gelap. Kelas G dan K digunakan sebagai bahan “sizing” dalam industri sabun, bergantung pada kualitas sabun yang akan dibuat. Untuk kualitas sabun yang baik bahkan digunakan kelas yang berwarna lebih pucat. Kelas yang berwarna lebih pucat dari K terutama W – C dan W – W digunakan untuk pembuatan vernis yang berwarna pucat. Penggunaan gondorukem lainnya, antara lain sebagai bahan pembuatan “sealing wax”, bahan peledak dan sebagai bahan pengganti resin lainnya, untuk pelapis alat-alat yang dipegang tangan, sebagai bahan penggosok senar alat musik gesek, sebagai bahan pencampur dalam proses penyolderan, dalam pembuatan cat, tinta cetak, semen kertas, bahan pelitur kayu, plastik, kembang api, bahan waterproof untuk karton, dan sebagainya (Suryamiharja dan Buharman, 1986 dalam Prawira, 2008).

Negara yang menjadi sasaran ekspor gondorukem antara lain India, Amerika Serikat, Perancis, Kamerun, dan Belanda (Hadi, 2006). Pasar produk gondorukem dunia sebagian besar diserap oleh Aksonabel dari Belanda, Eropa, AS, dan India yang antara lain untuk bahan baku pembuatan tinta, cat, industri ban mobil, lem, dan vernis. Indonesia baru bias memenuhi kebutuhan gondorukem dunia kurang dari 10 persen.

Permintaan pasar internasional terhadap gondorukem Indonesia naik sejak akhir 2005. Hal ini disebabkan karena Pemerintah China menahan penjualan produk gondorukem keluar dari negaranya. Langkah China ini dilakukan untuk memenuhi pasokan gondorukem untuk industri dalam negeri sendiri yang dari tahun ke tahun terus meningkat.

Tingginya permintaan gondorukem ini juga dikarenakan keunggulan kualitas gondorukem Indonesia yang berasal dari pohon Pinus jenis Merkusi tersebut. Contohnya, keasamannya yang rendah dan kemampuannya menahan suhu tinggi, tingkat kelengketannya dan aromanya sangat disukai konsumen. Bidang usaha Perum Perhutani yang dimulai sejak tahun 1974 ini juga mampu menggairahkan perekonomian masyarakat dengan melibatkan mereka mulai dari pengadaan alat sadap (alat bacok dan batok kelapa), tenaga penyadap, angkutan, hingga kemasan/kaleng.

Pasar dunia saat ini cenderung mengalami peningkatan kebutuhan gondorukem, sehingga berapa pun produksi dunia langsung terserap oleh pasar. Permintaan yang tinggi tersebut mengakibatkan harga komoditas ini di pasar naik. Perum Perhutani menaikkan harga gondorukem mulai Januari 2006 ini dari 475 dollar AS per ton menjadi 750 dollar AS per ton. Kenaikan ini untuk mengantisipasi tingginya permintaan gondorukem di pasar dalam negeri maupun luar negeri belakangan ini.

Kenaikan ini sebetulnya karena kebutuhan pasar saja. Perum Perhutani berusaha menangkap peluang pasar yang ada. Perum Perhutani memiliki cukup dana untuk menanam kayu penghasil gondorukem dengan harga yang naik, sehingga meningkatkan jumlah produksi (Handadari, 2006 dalam Prawira, 2008).

Tahun 2006, Perum Perhutani berupaya meningkatkan produksi getah pinus sampai 20 persen dan produk gondorukem menjadi sekitar 70.000 ton. Peningkatan produksi itu, antara lain dengan menggunakan stimulan getah, ekspansi kerja sama ke luar Jawa dan penyadapan hutan pinus rakyat. Selain itu, peningkatan produksi dilakukan dengan memperpanjang daur tebang pinus dan riset bibit bocor getah bersama Fakultas Kehutanan UGM, Yogyakarta.

China kini merupakan produsen gondorukem terbesar di dunia dengan volume produksi mencapai 640.000 ton per tahun dan mengekspor sekitar 50 persen produksinya, sehingga mampu bertindak sebagai penentu harga gondorukem di pasar internasional. Perum Perhutani sebagai follower (pengikut) tidak dapat berbuat banyak karena harga jual ditentukan oleh China selaku penguasa pasar. Kendati demikian, Perum Perhutani terus mengamati celah-celah pasar yang ada agar harga jual produk dapat tetap terjaga bahkan meningkat. Direksi Perum Perhutani dalam berbagai pertemuan selalu menekankan harga gondorukem produksi BUMN di lingkungan kehutanan ini ditetapkan berdasarkan kekuatan pasok dan kebutuhan, biaya produksi, internal PHTI, dan misi perusahaan sebagai perusahaan sosial (Handadari, 2006 dalam Prawira, 2008).

III.  Teknologi Pengemasan Gondorukem
Permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan produk gondorukem adalah sifatnya yang mudah rusak terutama dalam rangka penyimpanan dan pengangkutannya ketika pengiriman. Oleh karena itu perlu dilakukan teknologi pengemasan untuk produk gondorukem yang dihasilkan.
Teknologi pengemasan gondorukem yang dihasilkan Perum Perhutani selama ini dilakukan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia dimana gondorukem disajikan dalam bentuk padatan, secara baik dan kuat dengan bahan yang dapat mempertahankan mutunya. Pengemasan dapat dilakukan dengan drum baja lapis seng tebal (BJLS) 25 atau berukuran tebal 0,25 mm. Berat bersih gondorukem (240 + 1,2) kg atau sesuai permintaan.

Untuk penandaannya, pada setiap drum kemasan gondorukem dicantumkan :
-      Nama barang
-      Produsen
-      Nomor produksi
-      Berat bersih
-      Mutu barang
-      Buatan Indonesia

Namun selama ini, kemasan dengan menggunakan drum sebagai kemasannya memberikan kendala dalam hal pengangkutannya, karena jumlah yang dapat ditata dalam container pengangkutan masih belum optimal. Karena bentuknya yang silinder, maka dalam penataannya, masih terdapat ruang kosong dalam container yang jika dihitung dapat memberikan penghasilan yang cukup banyak. Untuk mencari nilai tambah yang diinterpretasikan kenaikan nilai jual suatu produk yang disetujui atau dianggap penting oleh pembeli, maka perlu dilakukan inovasi dalam hal pengemasan gondorukem sehingga dalam pengangkutannya dapat lebih optimal dan aman atau terhindar dari kerusakan selama penyimpanan dan pengiriman.

Dengan adanya negoisasi dengan beberapa pembeli di dalam dan luar negeri untuk kemasan gondorukem, pada tahun 2008, dilakukan uji coba kemasan gondorukem dengan menggunakan kardus.

IV.   Teknologi Pengemasan Kardus untuk Gondorukem
Seperti telah dibahas pada bagian terdahulu, pemasaran produk Gondorukem pada umumnya dikemas dalam kemasan berbentuk Drum yang terbuat dari Baja Lapis Seng (BJLS) dengan ketebalan kemasan      0,25 mm.
Pada pemakaiannya kemasan produk Gondorukem harus memenuhi beberapa persyaratan yang telah ditetapkan dengan maksud untuk menghindari terjadinya kerusakan mutu produk dalam pengiriman atau selama penyimpanan.
Pada tahun 2008, Pabrik Gondorukem di Perum Perhutani Unit I Jawa Tengah mencoba melakukan terobosan pembuatan alternatif Kemasan  sekaligus merupakan upaya menangkap peluang dan harapan pelanggannya atau dengan kata lain mencari nilai tambah dari pemasaran produk gondorukem. Terobosan yang dilakukan adalah dengan melaksanakan pembuatan kemasan produk Gondorukem Box dari Kertas Kardus/Karton ukuran 36 x 36 x 24 Cm berat @ 25 Kg. Beberapa kelebihan kemasan kardus @ 25 Kg ini disamping untuk memudahkan pengangkutan dan penjualannya juga kemasannya dapat didaur ulang, sehingga juga mengurangi pencemaran lingkungan.
Dalam pengirimannya Produk Gondorukem kemasan Box dipacking dengan menggunakan Pallet, dimana dalam satu Pallet berisi 3 x 3 x 4 Box = 36 Box (900 Kg), sedangkan dalam satu Container 20’ berisi 20 Pallet (18 Ton). Bilamana dalam satu container 20’ tanpa menggunakan Pallet dapat berisi 21,6 Ton atau 2,4 Ton lebih banyak dibanding dengan kemasan Drum (19,2 Ton).
Manfaat bagi Perum Perhutani terdapat efisiensi biaya kemasan sebesar   Rp. 41,6/Kg atau Rp. 41.600,-/Ton dan tambahan harga untuk Pasar Luar Negeri sebesar US$ 20/ton atau (Kurs 1 US$ = Rp. 9.000,-)                    Rp. 180.000,-/Ton, dan untuk pasar Dalam Negeri sebesar Rp. 1.020,-, sehingga total efisiensi setiap volume 1 Ton produk Gondorukem box sebesar Rp. 221.600,- untuk ekspor dan Rp. 1.061.600,- untuk penjualan Dalam Negeri.
Ujicoba pemasaran produk dalam rangka penjajagan pasar dunia telah dilakukan dengan negara tujuan ekspor :
-      Busan – Korea sebanyak 1 Container (FCL) oleh PT. Milatronika Surabaya,
-      Nava Seva – India sebanyak 1 FCL oleh PT. Alam Jaya Loka,
-      Casablanka – Maroko sebanyak 2 FCL oleh Alam Jaya Loka,
-      Keelung – Taiwan sebanyak 2 FCL oleh Triasagung.

Sedangkan untuk Pasar Dalam Negeri telah dipenuhi permintaan dari       PT. Wiwa Textile sebanyak 9,25 ton dengan harga Rp. 7.810.000,-/Ton atau lebih mahal Rp. 1.020,-/kg dibandingkan  dengan harga jual dasar yang berlaku di Perum Perhutani.

Langkah-langkah yang dilakukan merupakan upaya untuk memberikan Nilai tambah produk yang dihasilkan dari gondorukem produksi Perum Perhutani.
V.     Penutup
Dengan melakukan teknologi pada kemasan gondorukem untuk kepentingan ekspor, diperoleh beberapa nilai tambah untuk produk gondorukem yang dikemas dalam kemasan kardus yaitu :
-      Jumlah yang diekspor  dalam satu kali angkut lebih banyak
-      Penghasilan yang lebih tinggi
-     Peluang pencemaran lingkungan yang lebih rendah karena kemasan kardus dapat didaur ulang.
VI.   Daftar Pustaka

Anonim. 2008. SNI 01-5009.12-2001 (http://www.dephut.go.id/Halaman/ STANDARDISASI_&_LINGKUNGAN_KEHUTANAN/SNI/Gondorukem.html). Diakses 20  Januari 2010
Anonim. 2009. Pabrik Gondorukem dan Terpentin (http://www.kbmink1.perumperhutani.com/index.php?option=com_content&task=view&id=20&Itemid=34). Diakses 20 januari 2010
Gumbira, E.S. 1999. Manajemen Pasca Panen Produk Agribisnis dan Agroindustri untuk Ekspor. (http://www.akademik.unsri.ac.id/ download/journal/files/baijournal/Endang_Gumbira_Said_manajemen_pasca.pdf.) diakses 20 Januari 2010
 Prawira. 2008. Gondorukem  (http://yprawira01.blogspot.com/2008/10/gondokurem.html). Diakses 15 Januari 2010.
Teja. Muhammad A.S. 2008. Analisis industri dan pemilihan strategi untuk meningkatkan produksi gondorukem Perum Perhutani(http://elibrary.mb.ipb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=mbipb-12312421421421412-muhammadte-644&q=Hierarchy). Diakses 21 Januari 2010
READ MORE - Teknologi Pengemasan Gondorukem Dalam Rangka Meningkatkan Penjualan dan Menambah Penghasilan