Di Indonesia, bisnis tanaman hias telah mampu memberi warna pada peta bisnis. Tercatat lebih dari 1.000 pebisnis yang bermain pada area ini. Hal ini karena bisnis tanaman hias dianggap mudah pelaksanaannya. Hanya dengan membeli puluhan anakan tanaman hias degan harga miring, merawatnya dengan telaten, lalu menunggunya selama beberapa bulan atau beberapa tahun bagi jenis tanaman tertentu, harganya bisa melonjak menjadi puluhan kali lipat.
Para pebisnis tanaman hias biasanya bermula dari hobi. Dengan ketelatenan, bisnis ini bisa berhasil. Pemilik harus merawat tanaman hias yang hendak dijual dengan telaten agar bisa ditawar dengan harga tinggi.
Namun bila tidak hati-hati dan belum mempunyai pengetahuan yang cukup, maka bisnis yang dilakukan dalam bidang tanaman hias ini tidak akan bisa berkembang bahkan bisa mengalami kerugian.
Berikut disampaikan profil usaha kecil penjual tanaman hias “Taman Puspa” dan gambaran strategi yang dapat dilakukan guna meningkatkan usaha penjualan tanaman hiasnya.
II. Usaha Penjualan Tanaman Hias “Taman Puspa
Usaha penjualan tanaman hias “Taman Puspa” di Daerah Ngaliyan berdiri sejak tahun 2008. Usaha penjualan tanaman hias “Taman Puspa” dimiliki oleh Ibu Puspa
Motivasi bisnis pemilik usaha penjualan tanaman hias adalah karena hobi selain memang karena ingin mendapatkan penghasilan tambahan dari usaha tanaman hias yang dilakukannya.
Dalam menjalankan usahanya, Ibu Puspa menyewa kios tanaman hias di lokasi Kecamatan Ngaliyan dengan sistem sewa Rp 200.000,- per bulan.
Namun karena kesibukannya, kios tersebut jarang ditunggui sendiri. Kios tersebut dititipkan kepada pemilik kios tanaman hias di sebelahnya dan biala ada pembeli yang tertarik dengan tanaman hias yang ada di kios “Taman Puspa”, pemilik kios sebelah akan menelepon Ibu Puspa dan bila bisa sepakat melalui telepon, uang akan dititipkan melalui pemilik kios sebelah, namun bila tidak bisa sepakat melalui telepon, Ibu Puspa kemudian akan datang ke lokasi kios.
Jenis-jenis tanaman hias yang ada di kios “Taman Puspa” terbilang cukup lengkap, mulai dari adenium, aglonema, anthurium, sanseviera dan maskot tanaman hias yang ada di kiosnya dan jarang dimiliki oleh kios lain adalah anggrek dengan segala varietasnya. Selain tanaman hias, “Taman Puspa” tidak menjual barang lain, baik pot, pupuk maupun keperluan lainnya sebagai penunjang tanaman hias.
Lokasi kios “Taman Puspa“ cukup strategis dibandingkan dengan kios yang lain karena mudah dilihat krena terletak agak pinggir dan mudah untuk parkir baik mobil maupun motor.
Usaha penjualan tanaman hias “Taman Puspa” tidak pernah mengikuti pameran tanaman hias ataupun acara-cara sejenis untuk mengiklankan usaha penjualan tanaman hias yang dimilikinya.
Hasil penjualan tanaman hias tidak ada pencatatannya. Untuk stok tanaman hias, bila sudah berkurang akan membeli lagi sesuai dengan keinginan pemilik “Taman Puspa”.
III. Kajian Usaha
Dari profil usaha penjualan tanaman hias “Taman Puspa”, diperoleh gambaran sebagai berikut :
a. Alasan bisnis
Berbisnis karena hobi mempunyai sisi baik dan tidak baik. Alasan berbisnis karena hobi bisa menjadi sesuatu yang baik karena secara naluriah seseorang akan lebih produktif jika dia menjalankan sesuatu yang disukai.
Di sisi lain, berbisnis karena hobi mendatangkan efek yang tidak baik. Hal ini disebabkan hobi biasanya ada saat mood nya. Terkadang, dengan hobi tersebut membuat kita semangat, tetapi jika mood nya hilang maka bisnis tersebut tidak dilakukan lagi.
b. Usaha penjualan tanaman hias “Taman Puspa” sebagai usaha kecil memiliki beberapa kelemahan baik kelemahan pada faktor internal maupun faktor eksternal. Beberapa kelemahan yang dimiliki diantaranya adalah :
- Penerapan sistem manajemen usaha yang kurang baik.
- Penerapan strategi pemasaran yang kurang efektif
- Terbatasnya kemampuan untuk melakukan promosi dan berkompetisi di pasar bebas
- Kurang diperhatikannya mutu produk dan arti kepuasan pelanggan.
- Pelaku cenderung menguasai pasar yang sempit.
- Stabilitas kualitas produk untuk pemenuhan pasar, manajemen produksi, pasar dan kualitas yang tidak berkelanjutan.
c. Secara teori, pada usaha penjualan tanaman hias “Taman Puspa” tidak terjadi keseimbangan faktor internal (sistem dan strategi) dan faktor eksternal (pasar). Keseimbangan anatara faktor internal dan faktor eksternal suatu usaha sangat diperlukan, karena walaupun sistem dan strategi usaha baik, namun jika tidak didukung dengan pembacaan peluang pasar dan perilaku konsumen maka perusahaan tidak akan dapat menjaga pasarnya. Begitu pula sebaliknya, jika hanya mengetahui peluang pasar saja namun tidak didukung sistem dan strategi perusahaan yang baik, maka perusahaan akan semakin ditingalkan oleh pasar. Apalagi, jika kedua-duanya tidak mendukung. Kemungkinan bangkrut sudah pasti akan menghampiri.
IV. Alternatif Solusi
Solusi yang bisa diterapkan pada usaha penjualan tanaman hias “Taman Puspa” agar usaha ini dapat berkembang adalah :
4.1. Perbaikan sistem manajemen
Sistem manajemen berfungsi untuk memandu semua bagian agar mencapai apa yang diharapkan perusahaan ke depan. Panduan inilah yang menjadikan sebuah dasar dalam pelaksanaan operasional perusahaan, agar proses perencanaan, pelaksanaan di lapangan, evaluasi dan pelaporan dapat dijalankan dengan baik
Untuk usaha penjualan tanaman hias, walaupun usahanya berskala sangat kecil, namun tidak ada salahnya jika patuh dalam menerapkan sistem manajemen usaha.
Beberapa solusi yang dapat dilakukan dalam manajemen usaha adalah sbb. :
a. Mendefinisikan tujuan usaha penjualan
Membangun suatu usaha kecil harus dimulai dari tujuan usaha penjualan yang dimulai dari pemilik usaha. Tujuan usaha harus jelas sehingga dapat memberikan motivasi untuk pengembangan usaha kecil.
b. Keuangan (penganggaran, laporan, pembelian, dll)
Untuk keuangan, disarankan kepada usaha penjualan tanaman hias “ Taman Puspa” untuk melakukan kelola keuangan sbb :
- Tertib dalam pembukuan, mencatat semua pemasukan dan pengeluaran uang
- Menyimpan semua bukti penerimaan dan pengeluaran
- Memisahkan kekayaan pribadi dan perusahaan
- Membuat anggaran keuangan (budget) secara sederhana
- Membuat anggaran arus kas secara sederhana
c. Produksi (cara pengerjaan, Quality control, pengepakan, pemilihan bahan baku dll.)
Untuk penyediaan bahan baku, bisa dilakukan dengan pembiakan sendiri atau membeli anakan dari nursery-nursery yang menjual anakan tanaman hias. Perlu dijalin koordinasi yang sangat baik dengan penyedia bahan baku ini, sehingga tidak akan samapi kekurangan bahan baku untuk pembiakan tanaman hias.
Selain itu, dalam usaha penjualan tanaman hias, harus pandai-pandai dalam melihat potensi tanaman, antara lain :
· Tanaman apa saja yang baik atau indah kualitasnya serta tanaman yang mudah menarik perhatian pengunjung
· Pastikan tanaman mendapatkan asupan nutrisi yang tepat dan baik. Cermati jenis-jenis pupuk yang digunakan sebagai tambahan nutrisi tanaman. Penggunaan pupuk organik disarankan, karena selain ramah lingkungan, pupuk organik ini mudah dalam proses pembuatannya bahkanmenggunakan sampah rumah tangga sekalipun. Dengan begitu, dapat dihemat biaya.
d. Operasional (Tempat usaha).
Sebenarnya, untuk membiakkan tanaman tidak membutuhkan tempat dan peralatan yang rumit. Namun, jika bisnis sudah cukup besar, ada perlunya juga jika pemilik memiliki sebuah green house yang dapat mengontrol cahaya matahari yang masuk atau setidaknya dapat menyaring cahaya matahari yang didapatkan oleh tumbuhan tidak berlebihan
Selain green house, pemilik usaha membutuhkan tempat display tanaman. Dan penataan agar dibuat seindah mungkin. Tanaman yang ditata rapi dan indah akan menjadi daya tarik tersendiri bagi toko tanaman.
Papan nama dibuat sejelas mungkin agar pengunjung dapat dengan mudah mengenali toko tanaman hias.
Selain itu kumpulkan modal dan operasional dalam menjalankan bisnis ini. Tentukan berapa jumlah tanaman yang akan digunakan sebagai modal awal dan kumpulkan juga peralatan yang dibutuhkan antara lain :
- Bibit dan anak tanaman
- Polybag atau pot
- Pupuk (bisa padat bisa juga cair)
- Rak bambu untuk display tanaman
- Pengki (untuk mengolah tanah)
- Gunting tanaman
- Water spray
e. Sumber Daya Manusia.
Sistem kemitraan dengan pemilik kios sebelah yang sudah dilakukan sudah baik, namun alangkah lebih baiknya jika menempatkan karyawan khusus yang menangani dengan sistem kemitraan yang sama, yaitu dengan sistem insentif atau bonus dari hasil penjualan tanaman hias yang terjual.
4.2. Strategi Perusahaan (Strategi Usaha)
Termasuk dalam strategi perusahaan adalah cara-cara perusahaan dalam mengempangkan pasar yang menjadi target. Pada umumnya strategi lebih banyak didominasi oleh strategi pemasaran. Jadi bagaimana cara memasarkan produk-produk perusahaan kepada konsumen. Pemasaran dapat berarti menjaga konsumen untuk melakukan pembelian atau menjaga image produk perusahaan agar tetap menjadi pilihan konsumen.
Yang perlu dilakukan untuk usaha penjualan tanaman hias “Taman Puspa” dalam strategi pemasaran adalah sebagai berikut :
a. Brand/Image produk. Taman Puspa sudah merupakan brand tersendiri. Namun perlu lebih ditekankan lagi pada ke-khas-an tanaman hias yang dijual.
b. Target/segmentasi pasar
Target pasar dari usaha penjualan tanaman hias ini tentunya adalah semua orang. Tidak terlepas apakah dia tetangga, teman atau orang yang belum pernah dikenal sekalipun, misalnya orang yang akan melangsungkan pernikahan, acara seminar yang membutuhkan dekorasi atau bahkan hanya seorang kolektor tanaman hias. Cara menentukan target pasar adalah melakukan survey ke tiap-tiap acara pameran tanaman hias.
c. Differensiasi
Penjualan jenis anggrek yang tidak ada di tempat lain perlu dipertahankan karena usaha penjualan tanaman jenis anggrek menjadi pembeda dibandingkan dengan para pesaingnya dan memberikan satu nilai tambah. Jenis anggrek yang perlu diperbanyak variasinya sehingga akan memperbesar perbedaan dengan kios-kios lain sejenis. Dengan differensiasi yang kuat, bisa menjadi senjata dalam menghadapi berbagi persaingan.
d. Marketing Mix (Produk, Promosi, Distribusi, harga dan Kemasan)
- Produk
Salah satu kunci membangun strategi pemasaran adalah menawarkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Sebagus apapun produk yang ditawarkan jika tidak sesuai dengan kebutuhan pelanggan akan ditolak. Produk usaha bisa dibagi menjadi 2 bagian yaitu produk utama dan produk pendukung.
Usaha penjualan tanaman hias ini lebih baik lagi bila melakukan survey kebutuhan pelanggan terlebih dahulu agar produk yang diberikan sesuai dengan pilihan mereka.
Dari hasil survey tersebut, bisa ditentukan jenis-jenis apa saja yang bisa disediakan di kios tanaman hias “Taman Puspa”.
- Harga
Menetapkan harga sebuah tanaman hias itu mudah, meski tidak semudah yang dibayangkan. Ada beberapa hal yang bisa dipertimbangkan. Salah satunya adalah melihat harga pesaing. “Taman Puspa” harus menentukan ingin harga lebih mahal atau lebih murah dibandingkan pesaing.
Untuk menentukan harga yang lebih mahal bisa dilakukan dengan pengemasan (diletakkan di pot keramik yang lebih mahal) sehinga harganya tentu lebih mahal.
Dalam bisnis tanaman hias, terdapat strategi-strategi penentuan harga yang bisa dilakukan, antara lain :
· Block Pricing
Bisa diartikan sebagai harga borongan. Harga ini dipatok agar pembeli bisa memilih untuk membeli borongan atau eceran. Cara ini biasa digunakan oleh pedagang tanaman hias yang mau cuci gudang. Namun, bisa juga dimanfaatkan oleh nursery yang menjual tanaman-tanaman yang susah dijual eceran.
· Commodity Bundling
Beberapa produk yang tidak sejenis dijual dalam satu paket harga. Misalnya, membeli sejumlah anthurium dengan tambahan beberapa pot aglaonema. Maksudnya, supaya semua tanaman bisa terjual
· Price Discrimination
Diskriminasi harga artinya konsumen yang sama diberi harga berbeda karena pembelian volume berbeda. Jika konsumen membeli satuan dengan harga Rp 100.000,- per pot, ia akan mendapat harga Rp 60.000,- per pot jika membeli 100 pot. Konsumen bisa diberi harga prospek. Harga yang diberikan lebih rendah dibandingkan dengan harga normal kalau konsumen dianggap memiliki prospek, yakni bisa menjual banyak dan pandai memasarkan tanaman kita.
- Promosi
Promosi merupakan faktor yang sangat penting dalam pemasaran. Promosi adalah usaha sadar untuk melakukan sosialisasi, penerangan and pemberitahuan kepada masyarakat tentang berbagai informasi yang biasanya mengenai berbagai produk yang ditawarkan. Aktivitas promosi melibatkan berbagai bentuk dan variasi yang sangat beragam.
Bentuk promosi yang bisa dilakukan adalah :
· Open house dan Promosi dari mulut ke mulut
Mulailah dari tetangga yang paling dekat dan orang-orang di lingkungan tempat tinggal.
Satu orang memberikan penjelasan kepada orang lain karena merasa mendapatkan manfaat yang baik dari tanaman hias yang dibeli. Promosi ini sangat efektif karena biasanya orang lebih percaya kepada apa yang dikatakan oleh saudara ataupun teman-teman yang sudah merasakan terlebih dahulu.
· Iklan, yaitu penyebaran informasi produk melalui berbagai media. Iklan yang murah bisa berbentuk brosur, leaflet dan juga spanduk yang dipasang di sekitar wilayah dimana konsumen berada. Dengan demikian informasi lengkap bisa didapatkan oleh target konsumen.
Sebarkan juga brosur dan leaflet ke sejumlah instansi-instansi pemerintah yang sering mengadakan acara dan membutuhkan dekorasi berupa tanaman hias dan jangan ragu pula untuk beriklan di media massa seperti surat kabar dan radio.
· Rajin mengikuti pameran tanaman hias. Belilan tanaman hias yang jarang terdapat di daerah setempat dan dipajang di depan stand untuk menarik pembeli
V. Penutup
Usaha Kecil yang dikerjakan dengan asal-asalan walaupun hanya sekedar hobi tidak akan memberikan hasil yang optimal. Perlu dilakukan strategi-strategi dalam menjalankan usaha penjualan tanaman hias.
Strategi manajemen dan strategi perusahaan yang tepat dengan mempertimbangkan pengaruh faktor internal usaha dan faktor eksternal usaha akan meningkatkan usaha penjualan tanaman hias sehingga usaha ini dapat memberikan keuntungan bagi yang menjalankan usahanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar