Selasa, 31 Mei 2011

Inkubasi Telur Ulat Sutera, Apa dan Bagaimana?

Istilah inkubasi dalam persuteraan  mempunyai arti penyimpanan telur dengan maksud menetaskan, dilakukan di dalam ruangan dimana temperatur, kelembaban dan cahayanya diatur.
            Inkubasi merupakan suatu langkah penting untuk keberhasilan penetasan telur. Setelah telur dikeluarkan dari penyimpanan, kondisi lingkungan tempat inkubasi mempunyai pengaruh terhadap perkembangan embrio dan keseragaman penetasan. Untuk itu perlu dilakukan hal-hal seperti berikut ini :
1.      Telur ditempatkan pada kotak penetasan di dalam ruangan yang bersih/sudah didisinfeksi.
2.      Tutup yang berupa kertas pelapis tipis dipersiapkan dan digunakan dengan tujuan jika penetasan belum serempak dan akan ditunda esok harinya, ulat yang sudah menetas lebih dulu tidak akan keluar dari kotak penetasan (tidak aktif bergerak).
3.      Diusahakan agar temperatur ruangan = 25oC dan kelembaban ruangan 85%
-          jika temperatur harian ruangan inkubasi lebih tinggi, biasanya waktu penetasan akan lebih cepat dari waktu penetasan normal.
-          jika temperatur harian lebih rendah, penetasan biaanya akan lebih lambat.
-          jika kelembaban terlalu tinggi, akan memperlambat penetasan bahkan sulit menetas.
-          Jika kelembaban terlalu rendah, telur akan kekurangan air, bisa menyebabkan kematian telur.
4.      Dilakukan pencahayaan dalam ruangan (dengan lampu neon biasa) untuk merangsang pertumbuhan telur denganketentuan 16 jam terang dan 8 jam gelap, dimana secara sederhana bisa dilakukan  :
-          jam 6 pagi sampai dengan jam 10 malam, lampu ruangan dihidupkan, dan mulai jam 10 malam sampai jam 6 pagi lampu ruangan dipadamkan.
5.      Jika telur sudah mencapai bintik biru (ditandai dengan perubahan warna telur menjadi warna kelabu), pada hari tersebut tetap dilakukan pencahayaan sampai siang/sore hari agar telur tetap dapat tumbuh. Pada waktu sore hari ketika bintik biru telah serempak, dilakukan penggelapan total (lampu dipadamkan dan kotak penetasan ditutup dengan kain hitam. Penggelapan total dilakukan selama 36 jam.
6.      Pada hari H penetasan dilakukan hal-hal sebagai berikut :
-          lampu ruangan dinyalakan pada pagi hari (jam 5 pagi) dan kain hitam dibuka.
-          jika yang menetas baru sedikit, segera ditutup kembali dan ditunggu hari berikutnya.
-          jika yang menetas sudah banyak, tutup dibuka dan lampu dinyalakan agar penetasan dapat serempak. Biasanya masih ada telur yang belum menetas. Jika telur tersebut masih ingin ditetaskan, telur tersebut ditutup kembali dengan kain hitam dan laksanakan perlakuan yang  sama seperti di atas sampai menetas esok harinya.

Dengan melaksanakan kegiatan seperti tersebut, besar harapan dihasilkan  persentase penetasan yang tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar